Wednesday, February 27, 2013

Déjà vu


This moment is mine.
I live for this moment.
I will make the most of this moment.
I choose to be happy.
I am not going to worry about the future.
I am not going to regret the past.
Because I shared my happiness,
And my happiness comes from within me.
I choose to be happy,
For this moment is mine.

(c) Robert Alan

==

Jadi, semalam aku sampai ngunjungi 2 rumah sakit yang berbeda. Pada dasarnya aku ngga mau apriori pada rumah sakit  kecil yang ada di dekat rumah. Toh rumah sakitnya baru, bersih, dan sepertinya profesional. Maka pergilah aku check up kandungan di sana. Pelayanannya lumayan cepat ,dan aku bertemu dr.Ismail.

Aku menceritakan riwayat kehamilan terdahulu yang BO (blighted ovum). Dari hasil USG, janinku berusia 4-5 minggu, tapi ukurannya terbilang kecil, ngga sampai 1 cm untuk ukuran janin seusia itu. Sepertinya dokter agak khawatir dan memintaku kembali lagi 2 minggu ke depan. Aku hanya diberi asam folat dan vitamin yang harus diminum sekali sehari aja. Akhirnya aku pamitan.

Di mobil, Oscar menawarkan untuk cari second opinion. Akhirnya aku berangkat ke BSD, ke rumah sakit terdekat rumah ortu. Kebetulan di sana ada dokter kandungan yang direkomendasikan adik iparku. Sesampai di sana, dokter yang dicari ternyata jadwalnya sudah full sampai Senin. Aaah, mana mungkin tahan cari info sampai beberapa hari ke depan! Aku memutuskan untuk bertemu obgyn siapa aja yang sedang praktek sore itu. Ternyata ada. Tapi aku dan Oscar harus menunggu giliran masuk.

Akhirnya bisa bertemu dengan dr.Reza. Setelah mengulang cerita riwayat kehamilan sebelumnya, aku terus terang aja ke dokter bahwa ini sedang mencari second opinion. Dokter USG perutku lagi, dan menyarankan kalau mau bisa periksa dalam lewat vagina untuk memperjelas pemeriksaan. Aku sih setuju saja. Ternyata saat USG perut, dokter bilang ada Miom Uteri. Miom ini sekitar 3 cm. (Aku heran, kok di dokter sebelumnya ngga ada bilang soal miom ya?). Meski ngga mengganggu kehamilan, sebaiknya diangkat setelah masa kehamilan selesai. Dokter malah lebih concern soal ukuran janin ini. Deg. Aku sedih, artinya aku harus siapin mental lagi buat menyaksikan episode teaser bayi dalam kandungan seperti 4 tahun lalu. Tapi kali ini aku  lebih bertekad apapun yang terjadi, aku harus kuat. Aku harus percaya rencana Tuhan pasti yang terbaik untukku.

Kesimpulan, harus kembali lagi minggu depan ke dr.Reza. Mudah-mudahan si janin bisa bertambah besar minggu depan. Ayo, Nak. Mari sama-sama berjuang!

2 comments:

Dian Onasis said...

anne... beneran lagi hamil? waaaah senang uni mendengarnya..

untuk soal usg dan tumbuh kembang janin, uni rekomendasikan dokter fitriyadi di RS Pondok Indah.

beliau dokter kandungan yang fahamn soal usg, baik vaginal maupun 4 dimensi. dokter kandungan uni sendiri (dokter yuslam) yang merekomendasikan uni ke beliau, waktu uni harus cek kandungan dengan usg 4 dimensi (waktu aam maupun waktu alm miftah)

beliau jg dokternya menantu sby... in shaa Allah mumpuni..

dan satu lagi... tetap semangat...

sahabat uni di Palembang, sempat divonis harus menggugurkan karena kata dokter perkembangan janin tidak bagus, tapi dia berjuang.... akhirnya lahir anaknya, perempuan, sekarang usia 3 tahun...:)

jangan pantang menyerah yaaaa... semoga sehat2 selalu. amin

Aranolein said...

Terima kasih Uni, akupun berharap yang sama. Senang deh Uni mampir!

Post a Comment