Friday, March 16, 2012

Hello Unborn Baby (yang pernah datang, dan yang akan datang)

Hello Bayi.
Kita belum kenalan ya. 

Namaku Anne. 
Nanti, kalau kamu ada lagi, panggil aku "Ibu" ya. Nama ibu mungkin terdengar pasaran, dan aku sendiri dulu ga suka manggil ibuku dengan sebutan "Ibu". Rasanya kurang trendi, ngga gaya, terdengar seperti sesuatu yang gendut, tidak cantik, dan terlalu banyak dipakai sebagai sebutan panggilan.

Tapi tahukah kamu, begitu aku mengalami menjadi ibu untuk pertama kalinya, aku jadi senang sebutan "ibu". Menurutku bunyi "ibu" selalu terdengar lembut, sekeras apapun kau teriakkan kata itu. Menjadi ibu adalah tahap istimewa dalam hidup manusia dan tidak semua perempuan bisa dapat kesempatan ini, dan pengalaman menjadi ibu, mampu membuat semua perempuan terlihat sempurna. Itulah sebabnya aku ingin dipanggil "Ibu."

Malam ini ibu lagi teringat pengalaman jadi ibu. Aku kangen masa-masa itu. Aku ingin merasakan penantian 9 bulan untuk melihat senyum bayi.

Mungkin seperti senyum kamu-- hai janin mungilku, bila seandainya aku dulu diizinkan melihatmu tumbuh besar di dalam rahimku.

Atau mungkin juga senyum sepertimu-- wahai bayiku yang belum lahir di bumi.

Andai Tuhan Baca Blog Ini

Dulu beberapa saat sebelum diketahui hamil, aku posting di blog keinginan soal anak, mungkin karena kekuatan doa, dikabulkan -meski ternyata lalu belum diizinkan.

Sudah terlalu lama ngga menghidupkan mimpi itu, dan harusnya aku kembali meniupkan doa yang sama kencangnya.

Malam ini, mudah-mudahan doaku di dengar Tuhan.

Thursday, March 1, 2012

When life gives you lemons

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Lely Simatupang
ISBN: 9786028454360
Author: LELY SIMATUPANG
Language: INDONESIA
Date Published: 2011
Type: SOFT COVER
No. of Pages: 136
Dimensions (cm): 18 x 22

"When life gives you lemons, make lemonade"
Peribahasa ini menjadi bagian dari judul buku yang sangat menarik. Apakah ini buku resep masakan? Boleh jadi. Tapi sebenarnya ini buku tentang pengalaman pribadi. Dan ngga tanggung-tanggung, berisi pengalaman seorang survivor kanker serviks.

Buku ini akan sangat bermanfaat buat penderita kanker rahim yang ingin mengetahui proses diagnosis dan pengobatannya. Tapi yang bikin surprise adalah, ternyata buku ini tidak semengerikan yang aku duga. Mungkin karena penulis buku ini orangnya humoris dan menghindari banyak menggunakan istilah kedokteran yang rumit. Jadi selama baca buku ini kayak lagi duduk dengerin seorang kakak lagi curhat, dan ga semua isi curhatnya berisi keluh kesah, ceritanya mengalir ringan, dan banyak sekali cinta dan kasih sayang bertebaran di tiap ceritanya. membuat buku ini begitu terasa hangat dan familiar.

Buatku yang punya saudara yang sudah meninggal karena melawan kanker, buku ini juga nambah pengetahuan. Betapa tidak mudah untuk melawan ketakutan terbesar dari diri sendiri, memompa semangat untuk sembuh, berpikir positif untuk bertahan hidup. Keluarga dan teman dekat memang akan menjadi supporter utama, tapi harus dari diri sendiri melatih kekuatan untuk bertahan.

Seperti peribahasa tadi, kalau kita dikasih buah lemon yang asam, tinggal terserah kita mau terus merengut merasakan kecutnya, atau mau melihat hidup lebih terasa segar, karena toh hidup ngga selalu manis.

Buku yang penuh inspiratif dan bersemangat :)

Terima kasih ceu Yona, udah pinjamin buku ini :)

Addendum:
Oya, buku ini penuh ilustrasi yang membuat buku ini lebih terasa manis, salut buat ilustratornya!